DIREKTORAT Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemdikbud terus memacu peningkatan mutu dan kompetensi SMK ditanah air. Sejumlah langkah kongkrit dan gebrakan dilakukan agar lulusan sekolah tersebut mampu dan berkiprah di dunia kerja mengisi roda pembangunan pemerintahan.
Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen Kemdikbud, Mustaghfirin Amin memaparkan sejumlah langkah tersebut kepada Media Indonesia, di Kemdikbud, Jakarta.
“Jadi langkah atau program peningkatan mutu dan kompetensi SMK pada tahun 2016 aksesnya dilakukan dengan menggunakan empat langkah program tersebut antara lain.
Pertama, melakukan revitalisasi dan harmonisasi program keahlian yang ada di SMK. Para lulusan SMK yang kedapatan terlambat medapatkan pekerjaan , bukan karena tidak memunyai skill atau keahlian namun bisa jadi karena sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Sebab itu, Direktorat Pembinaan SMK di bawah koordinasi Pak Dirjen Dikdasmen Kemdikbud melakukan sinkronisasi dan harmonisasi ,”ujarnya.
Kedua, Direktorat Pembinaan SMK memfasilitasi SMK yang besar maupun ynag sedang. Mereka diberikan dukungan fasilitas ruang, alat, dan juga yang lain agar daya tampungnya bisa meningkat.
Ketiga, mengajak masyarakat ikut serta sebagai bagian dari gerakan pelibatan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan peningkatan layanan SMK dari sisi akses.
Keempat, memberikan prioritas khusus pada program keahlian yang dirasa sangat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, yaitu bidang pariwisata, bidang pertanian dan kemaritiman.
“Upaya peningkatan mutu SMK baik secara kualitas dan kuantitas yang dirasakan untuk peningkatan kompetensi siswa SMK, insya Allah tahun 2016 akan dikembangkan dan dibangun 341 unit sekolah baru(USB) SMK, sehingga masyarakat bisa dilayani pendidikan SMK yang tidak jauh dari lokasi atau wilayah mereka tinggal,”paparnya.
Menurutnya pembangunan USB SMK di seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Kabupaten,Kota dan Provinsi .”Bahkan kalangan perusahaan pun jika mau mendirikan SMK akan difasilitasi,”cetusnya.
Ia melanjutkan dalam upaya mendukung program Nawa Cita pememrintah dalam pembanguna Poros Maritim pihaknya akan mengembangkan 20 SMK Pertanian.
Menurutnya, pada tahun 2016 ditindaklanjuti lagi hingga tahun 2019 lebih dari 140 SMK Maritim dipekuat dan 200 SMK Pertanian dikembangkan.
“Dengan memacu pengembangan SMK maka para pelajar kita dapat belajar di sekolah-sekolah yang memiliki layanan berkualitas dan akhirnya membuat siswa terampil dan siap terjun di masyarakat berkontribusi mengisi pembangunan bangsa.”pungkasnya.
Rawat Alutsista
Lebih lanjut Mustaghfirin menambahkan belum lama ini Kemdikbud, Kemenristek Dikti, dan Kementerian BUMN, melakukan kerjasama dengan TNI dalam penelitian dan pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan Non-alutsista. Kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman.
Khusus untuk Kemdikbud, kata dia , nota kesepahaman berisi poin kesepahaman tentang kesempatan bagi pelajar SMK untuk belajar merawat dan memproduksi suku cadang alutsista milik TNI.
MoU tersebut ditekan langsung Mendikbud dan panglima TNI pada selasa (22/3) lalu di Mabes TNI Cilangkap.
“Untuk Kemdikbud, poinnya adalah pemanfaatan laboratorium-laboratorium milik TNI sebagai media pembelajaran dan kesempatan bagi siswa SMK untuk belajar merawat dan memproduksi suku cadang alutsiswa milik TNI .”kata Mendikbud Anies Baswedan ketika itu.
Menurut Anies, pelibatan pelajar SMK dalam merawat dan memproduksi alutsista TNI itu bertujuan untuk membangun kemandirian pertahanan. Pasalnya selama ini, apabila ada suku cadang yang bermasalah. Maka pemesanan ke Negara lain dapat berjalan lama dan mahal.
sumber: Media Indonesia
0 Komentar untuk "KEMDIKBUD PACU PENINGKATAN MUTU SMK"