KARANG TINGGI – Ketua PGRI Bengkulu Tengah (Benteng), Acharawi, S.Pd, MH mengimbau agar guru di Benteng tidak mengandalkan tenaga operator dalam menginput Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara elektronik (e-PUPNS). Karena itu fatal, kerahasiaan data guru tidak dapat dijaminkan aman. Karena nomor register dan kode kunci PNS dapat diketahui operator.
“Guru harus menginput data e-PUPNS sendiri, tidak boleh mengandalkan tenaga operator sekolah. Guru tidak hanya mengalami kerugian di keuangan, tapi kerahasian data guru tidak terjamin. PGRI berharap guru berusaha jadi tenaga pendidik yang profesional dan mau belajar. Tidak ketergantungan pada operator,” jelasnya.
Menurut Acharawi, tidak ada kesulitan dalam menginput data e-PUPNS. Setiap guru pasti bisa apabila belajar. Sebagaimana dia sendiri sudah mencoba menginput data, tidak memerlukan waktu lebih dari 1 jam. “Kalau guru rela membayar jasa operator sampai Rp 600 ribu itu hal yang salah,” ujarnya.
Acharawi berharap operator sekolah tidak terlalu mempersulit guru yang minta tolong. Begitu juga dengan kepala sekolah dilarang ikut mengkondisikan guru kepada operator. “Biarkan masing-masing guru mencoba melakukannya. Jangan dikondisikan atau ditawarkan diback up operator. Itu dapat menimbulkan penilaian yang negatif dari pihak lain,” ucap Acharawi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benteng, H Meizuar, MM, melarang kepala sekolah dan operator memberatkan guru dari jasa pengentrian data e-PUPNS. Harapannya ada pengertian kedua belah pihak, baik operator maupun guru sama-sama tidak merugikan. “Kalau ratusan ribu, itu hal yang terlalu memberatkan,” tuturnya.
Selain itu, kata Meizuar, apapun alasannya, program input data e-PUPNS tidak boleh sampai berpolemik. Apalagi ada oknum operator memanfaatkan situasi dan kondisi, mencari keuntungan yang bersifat pribadi. “Saya juga ikut terkejut, kenapa ada oknum operator yang mencatut nama lembaga untuk cari keuntungan pribadi. Hal seperti tidak tidak mesti terjadi,” ungkapnya.(**)
Sumber Berita :
http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/2015/10/16/pgri-larang-guru-pakai-jasa-operator/Sumber Berita :
0 Komentar untuk "PGRI Larang Guru Pakai Jasa Operator"